The Blog Study and Information

Tuesday, July 14, 2015

Nenek tua pejanda yang tangguh

Hari ini sangat menciungkan betapa bodohnya hidup ini, kenapa tidak, hidup ini penuh dengan peraturan dan aturan bahkan dengan banyaknya yang mengeluarkan aturan tidak bisa dipungkiri akan terjadi tabrakan pula. Namun yang menjadi korban adalah masyarakat, kenapa tidak kita kendalikan bukankah ada stir dalam kehidupan ini, namun ternyata kendaraan mobilpun sering kali terjadi tabrakan meskipun terdapat kendali rem dan stir. Begitu pula dengan Nenek tua janda ini sejak tahun 1950an ini karena ditinggal oleh suaminya yang sesuai dengan janjinya sehidup semati namun suaminya tersebut mengingkarinya dia terlebih dahulu meninggalkan sang istri sejak anaknya masih kecil namun patut dia syukuri karena sang pencipta mengkaruniahkan 2 orang anak berlainan jenis, yaitu laki-laki dan perempuan sehingga dia bisa bertahan. Memang itu sudah takdirnya sehingga sejak tahun 1950an sampai sekarang mungkin memang sudah janjinya bahwa tidak akan menikah lagi sehingga sampai saat ini belum pernah menikah.  



Ketika kedua anaknya telah besar diapun merantau kekalimantan untuk mencari kehidupan disana, akhirnya semuanya telah memiliki pekerjaan yang baik itulah ucapan syukur paling besar dari orang tuanya yang selalu mendoakan anaknya selalu agar anaknya sukses. Setelah berselang beberapa tahun dirantauan anaknya yang perempuan menikah dengan pengusaha dirantauan sana yang saat ini anak perempuannya sudah terbilang sukses karena memiliki rumah dan aset lainnya.
Anak laki-lakinya dengan prinsif yang berbeda yaitu dia menikah setelah lima tahun berikutnya namun kembali kekampung halaman mencari jodoh, setelah menikah diapun sangat berbahagia dan bekerja dikampung halamannya sebagai sopir mobil truk pengangkut pasir atau tanah timbunan.  Namun patut dia syukuri karena dengan pekerjaan itu dia mampu membuat rumah tempat tinggalnya sendiri yaitu membeli rumah bekas (berbahan kayu) dan membeli sebidang tanah untuk bangunan. Setelah itu dia berhenti menjadi sopir truk karena usia yang sudah tidak mudah lagi dan membangun bengkel dan menjual spartpath kendaraan bermotor dibawah kolom rumahnya awalnya sangat laris karena tempat bisnisnya sangat strategis tidak ada bengkel disekitar tempatnya membuka bengkel, dia pun membeli aset-aset seperti kendaraan mobil dan aset lainnya. Namun mau berkata apa yang menjadi masalah adalah perceraian terjadi entah apa masalahnya mungkin saja dahulunya tidak seperti ibundanya yang saling mencintai sehidup semati. Semenjak itu bengkelnya mulai menurun omsetnya hingga hari ini bengkelnya sering tutup dan bahkan dirumahnya tersebut tinggal dialah sendiri karena anak-anaknya disuruh ikut ke istrinya karena memang anaknya tidak bertahan lagi karena sering dimarahi dan bahkan dipukuli.
Usut demi usut ternyata anak laki-lakinya ini sangat membenci ibunya entah kenapa apakah dendam sejak kecil karena hidupnya dahulu hanya keluarga sederhana namun saat ini dia bisa bekerja sendiri dan sukses atau apa?. Bahkan ibundanya tersebut saat ini bisa saya katakan telah diterlantarkan karena tidak ada tempat lagi untuk anaknya, namun ada saudaranya yang memberikan tempat tinggal sehingga tinggallah hingga saat ini meskipun kadang ke kalimanta tempat anak perempuannya namun tidak bisa bertahan disana entah kenapa. Kembalilah ke kampung halamannya lagi dan tetap tinggal di rumah saudaranya tersebut. Dan menjadi miris adalah dia adalah warga ilegal karena tidak memiliki KTP dan KK sehingga tidak bisa mendapatkan bantuan dan jaminan apapun dari pemerintah, untuk itu suatu hari nenek tua ini bermohon untuk dibuatkan KK dan KTP dikantor Desa setempat namun yang menjadi kendala dia sendiri yang mengurus, padahal dia tidak tahu menahu bagaimana membuatnya dan dimana tempat pembuatannya. Sebenarnya anak laki-lakinya tersebut bertetanggaan dengan kantor Desa, mungkin saja hanya melihat ibunya lewat didepan rumahnya namun membiarkan orang tuanya terlantar seakan-akan tidak punya anak dan sanak keluarga. Durhakakah anak laki-laki itu?  

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Nenek tua pejanda yang tangguh

1 comments:

  1. Mudah-mudahan aku dan keturunanku tidak ada yang seperti anak demikian...aminkannnn...

    ReplyDelete