The Blog Study and Information

Thursday, July 17, 2014

KAMASUTRA ISLAM (TEKNIK BERCINTA / BERSETUBUH/BERSENGGAMA DALAM ISLAM)

KAMASUTRA ISLAM (TEKNIK BERCINTA / BERSETUBUH/ BERSENGGAMA DALAM ISLAM)-Sebagaimana manusia diciptakan dari tanah namun saat ini manusia bisa beranak dan diperanakkan, Islam tidak pernah memnungkiri hasrat seksual. Islam bahkan memberikan tuntunan kepada ummat manusia bagaimana agar seks bisa tetap dinikmati seorang muslimin tanpa harus kehilangan ibadahnya. Wanita tercipta sebagai pendamping hidup hawa dengan memberikan segalanya ditubuhnya lelaki sudah puas namun lain halnya wanita dibutuhkan suatu pendorong hasrat contoh kecil namun berdampak pantastis dan jarang kaum hawa melakukannya yaitu memberikan hadiah kejutan seperti apakah itu kejutan yang diinginkan wanita? sebaiknya anda tidak menanyakannya kepadanya cek di gambar ini untuk lebih detailnya dan segera lakukan.



Maka salah satu wujud adalah dilaksanakannya nikah, hubungan intim menurut Islam termasuk salah satu ibadah yang sangat dianjurkan agama dan mengandung nilai pahala yang sangat besar. Karena jima’ dalam ikatan nikah adalah halal baginya dan disediakan oleh Allah untuk melampiaskan hasrat biologis mahluk tersempurnah yaitu manusia dan menyambung keturunan bani Adam.




Jima’ Itu Ibadah

Jika sudah halal (sudah menikah) jika adalah sesuatu fahala besar baik bagi suami maupun istri dalam firman allah bersabda “Dalam kemaluanmu itu ada sedekah.” para sahabat nabipun bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita mendapat pahala dengan menggauli istri kita?.” Rasulullah menjawab, “Bukankah jika kalian menyalurkan nafsu di jalan yang haram akan berdosa? Maka begitu juga sebaliknya, kalian akan mendapatkan pahala (HR. Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah).


Ulama salaf menjelaskan, “Lelaki hendaknya menjaga tiga hal pada dirinya, ingat selalu ini sahabat asrulblogger ini dia tipsnya: 

  1. Jangan sampai tidak berjalan kaki, artinya jika tidak pernah jalan kaki atau dalam arti umum tidak pernah mengerjakan sesuatu jika anda menemukan kesulitan akan terasa sangat sulit, artinya maknanya adalah motivasi untuk bekerja keras dan pantang menyerah;
  2. Jangan sampai tidak makan, sebagai mahluk manusia meskipun diciptakan sempurnah namun membutuhkan makanan dan minuman sebagaimana agak usus bisa memperoses makanan untuk menjadikannya energi dan proses lainnya di dalam tubuh kita; dan yang terakhir. 
  3. Jangan sampai meninggalkan hubungan seks, inilah gelitik jiwa sebagai ummat manusia ciptaan Allah, betapa Allah menganjurkan kita hubungan suami istri (halal) karena  ada pepata mengatakan "air sumur saja bila tidak digunakan akan kering sendiri."



Wajahnya Kusam
Bahkan sahabat nabi menambahkan, “Barangsiapa yang tidak bersetubuh dalam waktu lama, kekuatan organ tubuhnya akan melemah, syarafnya akan menegang dan pembuluh darahnya akan tersumbat. Saya juga melihat orang yang sengaja tidak melakukan jima’ dengan niat membujang, tubuhnya menjadi dingin dan wajahnya muram.” Muhammad bin Zakariya.

Anda bisa lihat pada sekitar kita bagaimana muka-muka bagaimana yang sudah menikah dan belum menikah meskipun sudah berumur kepala 40-an apakah terbukti dengan pernyataan sahabat nabi diatas. 


Berdasarkan Ibnu Qayyim, bersetubuh menimbulkan terjaganya pandangan mata dan kesucian diri serta hati dari perbuatan haram. Jima’ juga bermanfaat terhadap kesehatan psikis bagi keduanya (suami istri) bisa kita lihat tidak sedikit ketika sudah menikah tubuhnya akan gemuk dan kelihatan sehat, itu semua melalui kenikmatan tiada tara yang dihasilkannya.


Orgasme, Faragh
Segala sesuatu yang dilakukan pasti ada finising atau puncak kenikmatan bersetubuh tersebut disebut orgasme atau faragh. Meskipun tidak semua suami istri merasakannya terutama bagi perempuannya, maka dari itu sebagai lelaki harus pintar-pintar membuat wanitanya seperti apa yang diinginkannya kalau perlu tanyakan bagaimana caranya, karena pencapaian faragh yang adil hukumnya wajib. yang adail artinya keduanya merasakan orgasme yaitu suami dan istri.  

Mengapa wajib? 

Karena faragh bersama merupakan inti dari hubungan suami istri yang sangat dan sangatlah penting untuk terciptanya keluarga sakinah mawahdah dan warahmah. Perlu anda ingat bahwa dengan tidak puasan dari salah satu pihak akan berakibatnya sangat dikhawatirkan akan mendatangkan madharat yang lebih besar yang itu adalah perselingkuhan. maka dari itu dalam pernikahan kita harus saling memuaskan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, kepuasan yang wajib diupayakan dalam jima’ adalah kepuasan yang berada dalam batas kewajaran manusia, adat dan agama. Tidak dibenarkan menggunakan cara lain dan tidak sesuai syariat yang menyimpang dari ajaran agama, seperti sodomi baik secara medis memang sudah dibuktikan berbahaya juga tidak boleh menggunakan kekerasan jadi sebaiknya gunakan kelembutan atau rayuan kepada pasangan anda.

Khusus pria sangat jelas ketika sudah faragh yaitu ketika keluar air mani. Namun tidak demikian kaum perempuan/ hawa seperti mahluk aneh saja dia, terkadang lambat panas dan bahkan sulit panas sehingga dibutuhkan keahlian secara islami yaitu merayu atau merabah-rabah daerah sensitifitasnya.

Foreplay: Berciuman dan Rayuan
Mesin saja perlu dipanaskan begitu pula dengan wanita, para pakar seksologi membenarkan bahwa jika dilakukan foreplay akan mempercepat wanita mencapaikan faraghnya.

Olehnya dianggap sangat amat penting juga, pemanasan sebelum berjima’ juga diperintahkan Rasulullah SAW. Beliau bersabda:



“Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu.” (HR. At-Tirmidzi).


Ciuman dalam hadits dtersebut tentu dalam makna yang sebenarnya jangan disalah pahamkan. Bahkan, Rasulullah SAW, pernah berceritakan dalam Sunan Abu Dawud, yang berisi:


"mencium bibir Aisyah dan mengulum lidahnya."


Dua hadits diatas sekaligus mendalami tentang ciuman antar suami istri sebagai sebuah kesunahan sebelum melaksanakan hubungan suami istri/ berjima’.

Sebagai suami istri mungkin patut dicoba terutama bagi pengantin baru sebagaimana dengan melakukan hal tersebut akan menyatukan pikiran dan memperpanas kelakuan jima' anda sehingga terciptanya klimaks yang maksimum.


Rayuan dengan ramuan gombalan mesrah kepada kaum hawa/ istri sangat dibutuhkan karena untuk memberikan konsentrasi ke jima' tersebut, karena wanita mudah saja berfikiran kelain hal jika tidak difokuskan.



Bau Mulut
Hal ini tidak sedikit yang mengeluh dengan bau mulut, karena terkadang ada yang sudah tidak memelihara dirinya ketika sudah memiliki pasangan seakan-akan pasangannya tidak akan menjauhinya padahal itu hanyalah hal sepeleh yaitu bau mulut. Jika bau mulut terjadi fase ciuman pasti tidak akan terjalin sangat harmonis karena adanya faktor tersebut, bahkan menurunkan semangat dan hasrat pasangan anda. 


Sentuhan
Sentuhan mungkin dianggap sepeleh namun ini adalah teknik bercinta ala Islami yang tidak bisa tidak dilakukan kepada pasangan anda coba bayangkan dengan melakikan sentuhan dan rayuan bisa membuat pasangan anda sangat bergairah karena merasa sangat dicintai dan bahkan sentuhan ini merupakan penyemangat. 

Syaikh Nashirudin Al-Albani, mengutip suara Ibnu Urwah Al-Hanbali dalam kitabnya yang masih berbentuk manuskrip, Al-Kawakbu Ad-Durari,


“Diperbolehkan bagi suami istri untuk melihat dan meraba seluruh lekuk tubuh pasangannya, termasuk kemaluan. Karena kemaluan merupakan bagian tubuh yang boleh dinikmati dalam bercumbu, tentu boleh pula dilihat dan diraba. Diambil dari pandangan Imam Malik dan ulama lainnya.”



BUntuk itu sebagai pasangan suami istri anda harus saling mencari dan saling berkomunikasi area-area yang memuncakkan hasrat sehingga diperlukan sentuhan baik istri maupun suami, sebagaimana wujud bersama yaitu klimaks/ orgasme bersama.


Mendesah
Jangan salah dalam Islam dalam berjima' dengan mendesah sangat disarankan karena membuat pasangan anda bersemangat dan menambah gairah kepada pasangan anda namun perlu anda kondisikan jangan sampai menggangu keadaan sekitar sehingga menimbulkan perasaan bersalah nantinya sehingga diperoleh malah sebailknya. Imam As-Suyuthi meriwayatkan, ada seorang qadhi yang menggauli istrinya. Tiba-tiba sang istri meliuk dan mendesah. Sang qadhi pun menegurnya. Namun tatkala keesokan harinya sang qadhi mendatangi istrinya ia justru berkata, 


“Lakukan seperti yang kemarin.”


Dalam ajaran Islampun mengajarkan untuk tidak menggunakan 1 gayah atau posos namun perlu persetujuan jangan sampai melakukan pemaksaan disatu pihak akan membawa bencana. Allah SWT berfirman, 


“Istri-istrimu adalah tempat bercocok tanammu, datangilah ia dari arah manapun yang kalian kehendaki.” QS. Al-Baqarah (2:223).





Lihat juga Janda sudah diangka 60 Juta rupiah 
Lihat disini




Posisi DoggyStyle
Ada cerita singkat yang berdasarkan ahli tafsir, ayat tersebut diturunkan sehubungan dengan kejadian di Madinah. Suatu ketika beberapa wanita Madinah yang menikah dengan kaum muhajirin mengadu ketidak puasan dari pasangannya kepada Rasulullah Saw, karena suami mereka ingin melakukan hubungan faragh/ intim dalam posisi ijba’ atau tajbiyah/ dari arah belakang.


Berdasarkan dengan ayat 233 Surah Al-Baqarah itu Imam Nawawi memperjelaskan, 


 “Ayat tersebut menunjukan diperbolehkannya menyetubuhi wanita dari depan atau belakang, dengan cara menindih atau bertelungkup. Adapun menyetubuhi melalui dubur tidak diperbolehkan, karena itu bukan lokasi bercocok tanam.” 

Catatan dari arti ayat tersebut : bercocok tanam artinya adalah memberikan keturunan.


Muhammad Syamsul Haqqil Azhim Abadi dalam ‘Aunul Ma’bud menambahkan lagi sebagai pelengkapnya, yaitu: 




“Kata ladang (hartsun) yang disebut dalam Al-Quran menunjukkan, wanita boleh digauli dengan cara apa pun: berbaring, berdiri atau duduk, dan menghadap atau membelakangi”



Demikianlah panduan Islam dalam berhubungan suami - istri / faraqh, sebagai agama rahmatan lil ‘alamin yang penuh kesempurnaan sebagai tuntunan ummat manusia. 









Video : Youtube by Asrul Barru

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : KAMASUTRA ISLAM (TEKNIK BERCINTA / BERSETUBUH/BERSENGGAMA DALAM ISLAM)

0 comments:

Post a Comment